Sebenarnya banyak piihan penyimpaanan online, penyimpanan di awan atau bahasa kerennya cloud storage. Beberapa penyedia layanan itu antara lan. Google Drive, Box, Onedrive-nya microsoft, dan dropbox. Peyedia layanan cloud storage ini memberikan fasilitas penyimpanan gratis mulai dari 2 Gb hingga 15 Gb.
Kali ini saya akan melanjutkan artikel saya sebelumnya “Kenapa saya memilih menggunakan dropbox”. Perlu diketahui layanan penyimpanan online dari dropbox ini hanya berkapasitas 2 Gb untuk yang free atau personal use. Kapasitas ini sangat kecil jika dibandingkan dengan kapasitas penyimpanan dari google dengan google drive-nya. Google drive seingat saya memberikan kapasitas penyimpanan sampai 15 Gb. Kapasitas yang sangat besar bagi saya. Beberapa penyedia lain juga memberikan penyimpanan gratis di atas 2 Gb, lebih besar daripada dropbox.
Di kantor ada 3 komputer yang sering saya pakai bersama rekan kerja saya. Salah satu komputer biasanya memang berisikan file pekerjaan terntentu dan demikian juga dengan komputer lainnya. Hal yang sering terjadi adalah saya membutuhkan mengerjakan file di komputer tetapi komputer itu sedang dipakai oleh rekan kerja saya.
Sering kali saya menginterupsi rekan kerja saya agar saya bisa mengkopi file ke flash disk. Dan saya mengerjakan file tersebut di laptop atau komputer lain. Hal seperti ini tidaklah praktis dan sering kali saya lupa untuk mengkopi kembali file yang telah saya kerjakan di komputer lain ke komputer asalnya. Dan sering kali saya juga lupa di flash disk yang mana yang saya gunakan untuk mengkopi.
Dan juga terkadang saya mengerjakan pekerjaan kantor di laptop pribadi saya dan juga kadang di PC desktop rumah. Dengan seringnya berpindah pindah komputer ini membuat saya sering kali lupa dimana saya mengerjakan file yang terakhir kali saya edit. Seringkali saya mengecek kembali satu-satu mulai dari flash disk, komputer rumah, laptop, komputer kantor, dll. Bisa dibayangkan berapa banyak waktu saya terbuang hanya untuk mencari file yang pernah saya kerjakan tetapi saya lupa dimana mengerjakannya.
Saya pernah berencana untuk membuat sharing folder saja di kantor tetapi karena alasan keamanan dan bakal sulit karena harus memasukkan password, maka saya pun mengurungkanya. Akhirnya saya mencoba beberapa penyimpanan online (cloud storage) mulai dari google drive, box, dan dropbox.
So, lantas kenapa saya masih memilih menggunakan dropbox? Simple saja. Ada dua hal penting yang mendasari saya menggunakan dropbox.
Kali ini saya akan melanjutkan artikel saya sebelumnya “Kenapa saya memilih menggunakan dropbox”. Perlu diketahui layanan penyimpanan online dari dropbox ini hanya berkapasitas 2 Gb untuk yang free atau personal use. Kapasitas ini sangat kecil jika dibandingkan dengan kapasitas penyimpanan dari google dengan google drive-nya. Google drive seingat saya memberikan kapasitas penyimpanan sampai 15 Gb. Kapasitas yang sangat besar bagi saya. Beberapa penyedia lain juga memberikan penyimpanan gratis di atas 2 Gb, lebih besar daripada dropbox.
Di kantor ada 3 komputer yang sering saya pakai bersama rekan kerja saya. Salah satu komputer biasanya memang berisikan file pekerjaan terntentu dan demikian juga dengan komputer lainnya. Hal yang sering terjadi adalah saya membutuhkan mengerjakan file di komputer tetapi komputer itu sedang dipakai oleh rekan kerja saya.
Sering kali saya menginterupsi rekan kerja saya agar saya bisa mengkopi file ke flash disk. Dan saya mengerjakan file tersebut di laptop atau komputer lain. Hal seperti ini tidaklah praktis dan sering kali saya lupa untuk mengkopi kembali file yang telah saya kerjakan di komputer lain ke komputer asalnya. Dan sering kali saya juga lupa di flash disk yang mana yang saya gunakan untuk mengkopi.
Dan juga terkadang saya mengerjakan pekerjaan kantor di laptop pribadi saya dan juga kadang di PC desktop rumah. Dengan seringnya berpindah pindah komputer ini membuat saya sering kali lupa dimana saya mengerjakan file yang terakhir kali saya edit. Seringkali saya mengecek kembali satu-satu mulai dari flash disk, komputer rumah, laptop, komputer kantor, dll. Bisa dibayangkan berapa banyak waktu saya terbuang hanya untuk mencari file yang pernah saya kerjakan tetapi saya lupa dimana mengerjakannya.
Saya pernah berencana untuk membuat sharing folder saja di kantor tetapi karena alasan keamanan dan bakal sulit karena harus memasukkan password, maka saya pun mengurungkanya. Akhirnya saya mencoba beberapa penyimpanan online (cloud storage) mulai dari google drive, box, dan dropbox.
So, lantas kenapa saya masih memilih menggunakan dropbox? Simple saja. Ada dua hal penting yang mendasari saya menggunakan dropbox.
1. Notifikasi.
Adanya notifikasi merupakan fitur di dropbox yang saya suka dan memang saya butuhkan. Fitur tersebut adalah notifikasi saat ada file yang diperbarui, di-delete, atau ada penambahan file.
Kenapa notifikasi ini penting? Di kantor saya bekerja dengan rekan kerja saya yang terkadang membutuhkan untuk mengakses dan menggunakan file yang sama.
Memang tidak bisa mengakses file yang sama dalam waktu yang bersamaan, tetapi notifikasi yang penting.
Kenapa notifikasi ini penting? Di kantor saya bekerja dengan rekan kerja saya yang terkadang membutuhkan untuk mengakses dan menggunakan file yang sama.
Memang tidak bisa mengakses file yang sama dalam waktu yang bersamaan, tetapi notifikasi yang penting.
2. Bisa diinstal di Linux dan Windows
Satu lagi, dropbox bisa digunakan di sistem operasi windows dan linux. Hal ini juga menjadi pertimbangan saya.
Saya menggunakan linux di laptop dan juga menggunakan windows di komputer desktop saya yang di rumah dan di kantor. Sering kali saya menggunakan kedua sistem operasi ini secara bergantian. Tergantung dengan kebutuhan saya saja.
Saya lebih sering meggunakan laptop saya yang terinstal linux sebagai sistem operasinya. Tetapi sering juga saya tetap membutuhkan aplikasi yang berjalan di windows yang ada di komputer kantor. Untuk itu saya perlu memindahkan data dari laptop linux saya ke komputer windows di kantor.
Saya lebih sering meggunakan laptop saya yang terinstal linux sebagai sistem operasinya. Tetapi sering juga saya tetap membutuhkan aplikasi yang berjalan di windows yang ada di komputer kantor. Untuk itu saya perlu memindahkan data dari laptop linux saya ke komputer windows di kantor.
Dengan adanya dropbox ini tentu saja akan sangat memudahkan saya dalam memindahkan file tersebut. Tidak perlu ribet menggunakan flash disk, cukup dengan menyimpan file tersebut di sharing folder dropbox maka akan secara otomatis terkopi ke komputer kantor yang juga sudah terpasang dropbox.
3. Satu akun untuk beberapa perangkat
Satu akun bisa digunakan di beberapa perangkat komputer sehingga tidak perlu membuat akun yang berbeda. Dengan begini maka perangkat yang terpasang dropbox akan saling terhubung secara otomatis. Saya sudah mencobanya pada tiga komputer kantor saya menggunakan dropbox dengan akun yang sama. Saya juga menggunakan dropbox untuk laptop dan komputer desktop di rumah serta pada perangkat android yang saya gunakan. Dan hal ini berjalan baik tanpa masalah. Proses sinkronisasi antar komputer pun berjalan lancar.
Kesimpulan
Saya kira dengan beberapa hal yag saya sebutkan di atas cukup membuat dropbox menjadi layak untuk digunakan. Dengan meggunakan Dropbox ini yang versi personal (gratis) sudah memenuhi kebutuhan saya dalam pekerjaan di kantor dan juga pekerjaan saya lainnya. Memang cloud storage untuk versi gratisnya hanya 2 Gb, tetapi kapasitas ini cukup bagi saya yang hanya "bermain" dengan file dokumen (office).
Demikian informasi mengenai kenapa saya memilih dropbox ini semoga informasi mengenai alasan saya memilih menggunakan drobox ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan juga untuk pembaca.
Tags:
Tips dan Tutorial